Oleh: RILHAM SEPTIANA (Kelas VII B)
Saat semua tak di mengerti
Saat semua terasa tak adil
Bukan jawaban yang kau inginkan
Tapi luahan gejolak kekecewaan yang berhamburan
Hati, pikiran dan kata - kata
berwarna kelam...
semburat cahayapun tak mampu menembus
dinding gelapmu
Tetapi kawan...
Bukankah setelah malam menjelang
Pagi yang sejuk, halimun yang menerpa dinding rumah mu
dan kicauan burung menemani kidung bangun pagimu
dalam kelembutan cahaya mentari
kesedihan mu adalah tanda bahwa
dirimu masih bernurani.
Tuhan menciptakan air mata dan juga tawanya
tak selamanya kau dirundung duka
suka mu akan menyusul kemudian
dian yang selama ini kau cari
takkan bersinar selama tak kau nyalakan
Habis gelap terbitlah terang...
karya rilham septiana(7B)
No comments:
Post a Comment